Makassar, 29 November 2024 – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, memberikan tanggapan atas isu kericuhan yang terjadi di beberapa kabupaten selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), seperti di Kabupaten Jeneponto dan Enrekang. Menurutnya, kejadian tersebut hanya “riak-riak kecil” yang biasa terjadi dalam setiap pesta demokrasi.
Jufri menegaskan bahwa pelaksanaan Pilkada sepenuhnya merupakan kewenangan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan keputusan mengenai calon kepala daerah yang terpilih hanya dapat ditentukan berdasarkan hasil suara terbanyak yang diumumkan secara resmi oleh KPU. “Ini bukan kericuhan besar, hanya riak-riak kecil saja. Segala sesuatu yang terkait Pilkada, tanyakan pada KPU. Mereka yang berwenang menetapkan siapa yang terpilih. Jadi, mari kita tunggu hasil resmi dari KPU,” ujar Jufri dengan tegas dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Kamis (28/11/2024).
Lebih lanjut, Jufri mengimbau masyarakat untuk tidak terjebak dalam polemik di tingkat akar rumput. “Jangan terlalu dibesar-besarkan, apalagi di kalangan pendukung. Pasti tidak ada yang mau kalah, jadi sabar sedikit dan tunggu pengumuman resmi,” tandasnya.
Terkait dengan kerawanan yang terjadi di beberapa daerah, Jufri mengungkapkan bahwa dinamika semacam itu bisa dianggap sebagai faktor “x”, namun ia mengapresiasi hasil penilaian dari Mabes Polri yang menyatakan bahwa Sulawesi Selatan masuk dalam kategori Zona Hijau, yang artinya daerah tersebut aman dari potensi kerawanan.
“Alhamdulillah, berdasarkan penilaian Mabes Polri, Sulawesi Selatan masuk dalam Zona Hijau untuk Pilkada. Ini adalah kawasan yang aman. Memang, dalam setiap pesta, gesekan antar pihak bisa terjadi, tapi itu hal yang wajar. Yang penting jangan kita besar-besarkan,” kata Jufri. Ia menambahkan agar masyarakat ikut berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada berlangsung.
Jufri juga mengimbau agar seluruh elemen masyarakat “tidak memanaskan suasana”. “Mari kita menjadi kulkas, bukan kompor. Kita harus mendinginkan, bukan memanasi.” Terlebih, beberapa hari lalu, Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, mengumumkan bahwa Sulsel telah dinyatakan sebagai Zona Aman oleh Mabes Polri, yang merupakan lembaga berkompeten dalam menilai tingkat keamanan Pilkada.
“Mari kita jaga bersama, jangan biarkan ketegangan ini mempengaruhi suasana. Seperti yang disampaikan Pak Gubernur, kita harus percaya pada lembaga yang berkompeten seperti Mabes Polri dalam menilai tingkat keamanan,” ujar Jufri menutup pernyataannya.
Dengan sikap tenang dan sabar, Jufri berharap seluruh masyarakat Sulawesi Selatan dapat menjaga suasana kondusif selama pelaksanaan Pilkada dan saling menghargai proses demokrasi yang sedang berlangsung.